Selasa, 14 Januari 2014

CERPENKU

Hilangnya martabat seorang model
Wajar saja seorang model di haruskan untuk membuka ataupun melakukan pose yang mungkin membuat sebagian khalayak umum itu terlalu berlebihan. Bagaimana tidak sebagai seorang model harus dituntut untuk melakukan pekerjaannya secara professional, akan tetapi haruskah mereka menuruti semena-menanya fotografer untuk melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya. Disini saya menginvestigasi seorang mahasiswi dari PTS Jakarta dan juga merangkap sebagai seorang model, bisa dikatakan model anime (memperagakan anime jepang).sebut saja TU (nama kami samarkan), dia melakukan apa yang dikatakan seorang fotografer walaupun itu menentang dari dirinya sendiri demi sebuah foto yang dianggap kenaturalannya dalam berpose. Seorang model yang harus menunjukkan hasil terbaiknya dalam berpose sangatlah penting untuk kelangsungan karir model. TU mengakuinya saat dia harus berpose layaknya adegan “yuri” dalam sebuah anime jepang. “sebenarnya saya menentang tapi karena saya dituntut untuk professional dan saya tidak mau kehilangan pekerjaan saya maka dari itu saya menuruti semua kata fotografer, mau tak mau saya menuruti demi karir saya.” Kata TU. Awalnya memang itu sebuah tantangan besar dan itu sangatlah tidak lazim untuk diindonesia dan takut akan pro-kontra yang terjadi diindonesia ini. Tetapi dengan dunia model anime yang sempit dan tidak terlalu terekspose akhirnya dia pun tak masalah untuk melakukannya. Sebelumnya dia hanya disuruh oleh fotografer untuk melakukan pose-pose yang berlebihan dan dengan pakaian yang tak pernah disangkanya tetapi karena tergiur oleh honor yang diterimanya diapun tak masalah untuk melakukannya. Inilah awal hilangnya martabat seorang model bernama TU untuk pertama kalinya melakukan hal-hal yang dianggap berani. Sebebarnya didalam diri seseorang memiliki hak untuk menentang kesemena-menaan seorang fotografer. “ kebanyakan model-model merasa tergiur akan bayaran yang mereka terima seperti model-model senior saya sehingga untuk melakukan hal yang saya anggap itu sepele jadi saya tidak merasa rugi akan hal itu, toh juga saya mendapatkan honor yang lumayan.” Ujarnya. Dari segi agama terutama muslim itu sangatlah melanggar aturan dan norma-norma yang berlaku apalagi dia seorang muslim yang hanya  demi uang dia rela mempertunjukkan pose-pose yang tidak sepantasnya, apalagi dia tahu sebagai muslimah seharusnya dia menutup auratnya dan bukan mempertunjukkan uaratnya didepan umum, apalagi melakukan pose-pose yang kurang pantas. Hanya saja dia tidak merasa harus menutup auratnya karena tuntutan dari pekerjaannya dan persaingan dari dunia model itu sendiri sehingga dia tidak memperdulikan norma-norma tersebut. Faktanya masyarakat Indonesia yang umumnya muslim merasa malu dan ini adalah contoh kecil dari Negara yang dikatakan salah satu masyarakat muslim terbanyak didunia. “ saya pun juga merasa takut bila suatu saat nanti saya harus menerima resiko yang saya lakukan ini, tetapi untuk saat ini saya merasa nyaman dengan apa yang saya lakukan mungkin saya akan terima resiko kedepannya.” Kata TU

Walaupun tidak menutup aurat hendaknya seorang model melakukan pose-pose yang tidak menyalahi aturan yang berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar