KELOMPOK 9
PENGEMBANGAN USAHA
Nama kelompok : Citra Natya Putri
Mujianikum
Sabda
Nova
Anggraeni
Pintauli
Sipayung
Sri
Wahyuni Wulandari
Woro
Perwita Nommy
I.
KONSEP
PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang
peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang
pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan
implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ .
Sedangkan untuk usaha yang berskala besar
dan mapan , terutama di bidang teknologi industri yang terkait “Pengembangan
usaha” istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan
strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan
satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas
kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke
pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada
implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi
/ divestasi teknologi, produk, dan lain – lain .
II.
DEFINISI PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Mahmud Mach Foedz
Perkembangan
usaha adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi
untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Brown dan Petrello
Pengembangan
Usaha adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan
masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan
meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil
memperoleh laba.
Steinford
Pengembangan
Usaha adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa yg diperlukan oleh
konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg tidak memiliki badan
hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat
izin tempat usaha.
Hughes dan Kapoor
Pengembangan
usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yg terorganisasi untuk menghasilkan
dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan.
Mussleman dan Jackson
Pengembangan
usaha adalah suatu aktifitas yg memenuhi
kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan
untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.
Allan Affuah
Pengembangan
usaha merupakan sekumpulan aktiftas yg dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasi berbagai sunber daya menjadi barang/jasa yg
diinginkan konsumen.
Glos, Steade dan Lawry
Pengembangan
usaha adalah jumlah seluruh kegiatan yg diorganisir oleh orang2 yg berkecimpung
dalam bidang perniagaan dan industri yg menyediakan barang dan jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
Huat, T Chwee
Menurut
Huat,T Chwee pengertian pengembangan usaha itu ada 2 yaitu :
Pengembangan
usaha dalam arti yg luas adalah istilah umum menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yg menproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehaari – hari.
Pengembangan
usaha adalah sekumpulan uang kecil yg dikelolah sekumpulan orang banyak
sehingga berubah menjadi barang nyata.
III . UNSUR PENGEMBANGAN USAHA
Adapun unsur – unsur penting dalam
mengembangkan usaha ada 2 unsur yaitu :
1. Unsur
yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
1. Adanya niat dari
si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih
besar.
2. Mengetahui teknik
memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara
apa yang harus digunakan untuk
mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.
3. Membuat anggaran
yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .
2. Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :
1. Mengikuti
perkembangan informasi dari luar usaha.
2. Mendapatkan dana
tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
3. Mengetahui
kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
4. Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling umum
ditemui. Strategi ini bisa digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa
berkualitas prima dan harga yang sesuai atau menghasilkan barang berbiaya
rendah dan menjualnya dengan harga yang murah pula.
5. Cakupan jajaran produk
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Suatu jajaran produk atau jasa yang bervariasi memuungkinkan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam satu tempat saja. Hal ini juga bisa mendorong perekonomian yang pada gilirannya akan memberi untung pada konsumen. Namun sebaliknya, sebuah jajaran produk yang sedikit memungkinkan Anda untuk menggali potensi produk tersebut dengan lebih dalam, mungkin termasuk banyak alternatif untuk jenis produk yang sama. Variasi produk yang sedikit juga bisa disandingkan dengan keahlian yang seksama.
Sedangkan Kreativitas merupakan salah satu unsur penting yang perlu
dijadikan sebagai salah satu karakter dalam mengelola bisnis. Kreativitas akan
memberikan banyak kontribusi bagi pengembangan sebuah bisnis usaha. Usaha
bisnis sangat perlu dikelola secara kreatif oleh pemiliknya dalam segala
aspek,mulai dari ide dan produksi.
CARA
PENGEMBANGAN USAHA
1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk melakukan bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan melakukannya dengan sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
2.
Kembangkan lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang sudah ada. Pada
saat produk anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk mengambil
peluang dari produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini
tidak saja akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan bagi
pembeli retail yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih
satu lini.
3.
Carilah Cara untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah pernah
mencoba produk anda. Akan lebih murah untuk melakukannya. Walaupun kamu tidak
dapat mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan pendapatan dengan cara
Volume Discount. Contoh : membeli satu dapat dua, kartu discount kunjungan.
Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.
4.
Mulailah untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer, kontraktor
independent, pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini bukan saja
akan meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level pekerjaan
yang ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten, yang
mungkin kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.
5.
Membuat website untuk mengiklankan perusahaan secara online. Sekarang tidak
perlu lagi membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar produk
special: buku2 langka dan barang-barang koleksi, Toko online akan membawa kamu
untuk memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan
koleksi-koleksi tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan hanya
Rp.300.000 per bulan tanpa pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda
untuk mendaftarkan Domain Anda akan menyediakan Template Online, Hosting
Website diserver menyediakan beberapa alamat email.
6.
Join dengan pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis anda. Berpartner
dengan pemilik bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik marketing
yang termurah dan termudah.
7.
Mulai memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan kamu adalah remaja,
mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda adalah ibu2
pekerja. Strategi yang lain adalah dengan menggunakan produk berorientasi
retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering yang menjual makanan
ringan misalnya menjual kue-kue kering dan basah, dan dapat menghubungi
perusahaan kue local untuk menjual kepadanya secara wholesale. Walaupun harga
yang ditetapkan lebih murah, namun akan memperoleh pendapatan yang lebih
konsisten.
8. Carilah cara baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda melalui Email Newsletter atau menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu instansi. Pada dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang membutuhkan biaya mahal untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi Informasi yang mulai berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui Face Book, dan lain-lain.
9.
Kembangkan ke lokasi lain. Ini bisa dengan menyewa Virtual office di Pusat
Bisnis atau Menyewa bersama pemilik UKM lainnya. Ada peluang untuk mendirikan
kantor sementara, ketika anda membutuhkan suatu pengembangan tertentu. Seperti
menyewa Temporary Office dll.
10.Pertimbangkan
untuk mengembangkan bisnis anda dengan jalan Waralaba atau Peluang Bisnis.
TINGKATAN
DALAM PENGEMBANGAN USAHA
1.Tingkat Produk .
Pada
level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi
baru.
Meskipun
tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.Tingkat
perkembangan usaha dibagi menjadi satu
kategori yaitu :
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
* Perkembangan incremental
Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk ponsel.Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.
2. Tingkat Komersial .
Dalam
contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni
et Dur. Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan
demikian pekerjaan ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat
dan yang sangat didorong mampu menangani banyak masalah.Tingkat berikutnya dari
pengembangan usaha komersial adalah
saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau
organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra , agen seperti, distributor, pemegang
lisensi,franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.Dan terakhir tingkat pengembangan usaha komersial
adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses usaha .
3. Tingkat Korporasi .
Bila
organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kemudian memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan .
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada
korporasi tingkatan usaha.
4.Tingkat
keamanan dalam proses penjualan barang
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan
usaha yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan,
seperti :
1.Aspek
strategi
a.Meneliti
jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada
dan / atau diharapkan) oleh konsumen .
b.Menciptakan
pasar baru .
c.Menciptakan
produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
2.Aspek manajemen pemasaran
a.Menembus
dan menguasai pangsa pasar .
b.Mengolah
situasi / peluang pasar yang ada dengan
teliti.
c.Memasarkan
produk dengan jaringan yang luas seperti
impor produk ke luar negeri.
d.Membuat
strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti
memasang iklan , brosur, dan lain-lain.
3.Aspek
penjualan
a.Memberikan
saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak
lanjut penjualan .
b.Banyak
volume produk yang akan dijual.
IV . Masalah-masalah dalam suatu Pengembangan
Usaha
Adapun
analisa masalahnya adalah
1. Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan
faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya
permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan
usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan
modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman
dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan
secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi
2. Kesulitan dalam pemasaran
produk .
Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat
berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau over produk. Sehingga tidak ada
pemasukkan bagi si pengusaha.
3. Persaingan usaha yang semakin ketat .
Persaingan
usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha
lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing
akan mengalami gagal produk .
4. Kesulitan bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang
sangat vital dalam proses pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan baku maka
akan dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.
5. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga
ahli.
Seorang enterpreneur
membutuhkan tim kerja dan spesialisasi untuk mengembangkan perusahaannya. Untuk
itu, seorang enterpreneur harus terus berinvestasi pada manusia untuk
membesarkan perusahaan.
Ia mencontohkan PT Astra
International Tbk. Astra fokus dalam manajerial sumber daya manusia, sehingga
apa pun bisnis Astra, dapat berkembang. "Awalnya, Astra hanya bisnis
perakitan mobil. Tapi, sekarang bisnisnya di mana-mana, dari sawit hingga air
bersih," kata Poltak dalam Enterpreneur Festival di Jakarta, Jumat 22 Juni
2012.
6. Pemasaran
Bargaining Power pengusaha kecil dalam
berhadapan dengan pengusaha besar selalu lemah, utamanya berkaitan dengan
penentuan harga dan system pwmbayaran, serta pengaturan tata letak produk usaha
kecil di department store dan supermarket.
Asosiasi pengusaha atau profesi
belum berperan dalam mengkoordinasi persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.
Informasi untuk memasarkan
produk di dalam maupun di luar negeri masih kurang, misalnya tentang produk
yang diinginkan, siapa pembeli, tempat pembelian atau potensi pasar, tata cara
memasarkan produk serta tender pekerjaan utamanya pada usaha jasa.
7. Bahan Baku
Supply bahan baku
kurang memadai dan berfluktuasi, antara lain karena adanya kebijakan ekspor dan
impor yang berubah-ubah, pembeli besar yang menguasai bahan baku,keengganan
pengusaha besar untuk membuat kontrak dengan pengusaha kecil
Harga bahan baku masih terlalu tinggi dan berfluktuasi karena struktur
pasar bersifat monopolistik atau dikuasai pengusaha pasar.
Kualitas bahan baku rendah, antara lain karena adanya standardisasi dan
manipulasi kualitas bahan baku.
Sistem pembelian bahan baku secara tunai menyulitkan pengusaha kecil,
sementara pembayaran penjualan produk umumnya tidak tunai.
8. Teknologi
Tenaga kerja terampil
sulit diperoleh dan dipertahankan, antara lain karena lembaga pendidikan dan
pelatihan kurang dapat menghasilkan tenaga terampil yang sesuai dengan
kebutuhan pengusaha kecil.
Akses dan informasi sumber teknologi masih kurang dan tidak merata, sedangkan
upaya penyebarluasan masih kkurang gencar.
Spesifikasi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan (teknologi tepat guna)
sukar diperoleh.
Lembaga independent belum ada dan belum berperan, khususnya lembaga yang
mengkaji teknologi yang ditawarkan oleh pasar kepada pngusaha kecil, sehingga
teknologi ini tidak dapat dimanfaatkan secara optimum.
Peranan instansi pemerintahan, non pemerintahan dan perguruan tinggi
dalam mengidentifikasi, menemukan, menyebarluaskan dan melakukan pembinaan
teknis tentang teknologi baru atau teknologi tepat guna bagi pengusaha kecil
masih kurang intensif.
9. Manajemen
Pola manajemen yang
sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usaha sulit ditmukan, antara
lain karena pengetahuan dan manajerial skill pengusaha kecil relative rendah.
Akibatnya, pengusaha kecil belum mampu menyusun strategi bisnis yang tepat.
Pemisahan antara manajemen keuangan perusahaan dan keluarga atau rumah
tangga belum dilakukan, sehingga pengusaha kecil mengalami kesulitan dalam
mengontrol atau mengatur cash flow, serta dalam membuat perencanaan dan laporan
keuangan.
10. Birokrasi
Perizinan tidak
transparan, mahal, berbelit-belit, diskriminatif, lama dan tidak pasti, serta
terjadi tumpang tindih vertical (antara pusat daerah) dan horizontal (antar
instansi daerah). Penegakan dan
pelaksanaan hukum dan berbagai ketentuan masih kurang serta cenderung kurang
tegas. Pengusaha kecil dan asosiasi
usaha kecil kurang dilibatkan dalam perumusan kebijakan tentang usaha kecil. Pungutan atau biaya tambahan dalam pengurusan
perolehan modal dari dana penyisihan laba BUMN dan sumber modal lainnya yang
cukup tinggi. Mekanisme pembagian kuota
ekspor tidak mendukung busaha kecil untuk mampu mengekspor produknya. Banyak pungutan yang seringkali tidak disertai
dengan pelayanan yang memadai.
11. Infrastruktur
Listrik, air dan telepon
bertarif mahal dan sering menghadapi gangguan disamping pelayanan petugas yang
kurang baik.
Kurangnya prasarana yang memadai seperti jalan, listrik, telepon, air,
serta fasilitas penanganan limbah dan gangguan.
12. Kemitraan
Kemitraan
antara usaha kecil dan usaha menengah dan besar dalam pemasaran dan sistem
pembayaran, baik produk maupun bahan baku, dirasakan belum bermanfaat.
Kemitraan antara usaha kecil
dengan usaha menengah dan besar dalam transfer teknologi masih kurang.
13. Pengembangan Produk
Poltak
menjelaskan, banyak pebisnis pemula salah dalam menentukan bisnis yang akan
diterjuni. Kebanyakan kegagalan pengusaha adalah membuat produk yang tidak
dibutuhkan masyarakat. Ia memberi saran agar membuat produk "demand
driven", yaitu produk-produk yang dibutuhkan masyarakat.
Poltak mencontohkan bagaimana
Hewlett-Packard terus meluncurkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat,
karena adanya masukan dan saran dari masyarakat. Pengembangan produk penting
untuk keberlangsungan perusahaan.
14. Memetakan Kompetisi
Poltak menyarankan agar
setiap calon pengusaha untuk melakukan riset SWOT (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) dan terus mengawasi para pesaing. Penyusunan rencana
sangat penting bila kompetisi terus terjadi.
Salah satu contoh perusahaan yang tidak melakukan perencanaan yang baik
adalah Kodak. "Kodak penemu foto digital pertama dan kuat di fotografi.
Namun, karena mereka kuat menjadi tidak waspada disalip kompetitor, sehingga
Kodak bangkrut tahun lalu," kata analis pasar modal ini.
15. Permintaan
Pelanggan adalah raja.
Untuk itu, seorang enterpreneur harus menentukan siapa yang menjadi prioritas
atas produk yang dijual. Penentuan segmentasi ini untuk mengetahui
karakteristik pelanggan. Poltak mencontohkan Wal-Mart yang memposisikan untuk
pelanggan kelas bawah dengan menyediakan barang-barang generik dan dengan harga
paling murah. Positioning ini membuat demand Wal-Mart menjadi elastis. Saat
ekonomi bagus, masyarakat kelas bawah belanja di Wal-Mart, dan saat
ekonomi sulit, masyarakat kelas atas juga ikut belanja di Wal-Mart.
16. Pricing
Penentuan harga merupakan hal yang paling sulit
ditentukan oleh seorang yang baru terjun dalam dunia bisnis. Menurut dia, harga
yang telah ditentukan harus dapat berubah menyesuaikan situasi perekonomian,
atau berinovasi dengan menciptakan produk baru yang terjangkau. Unilever,
lanjutnya, merupakan contoh yang bagus. Produk Unilever sangat kuat di konsumen
kelas atas. Namun, dengan strategi brilian, Unilever juga dapat menjangkau
kelas bawah dengan membuat kemasan sachet.
"Ketika produk dikecilkan, ternyata margin lebih besar produk
normal," katanya.
17. Siklus Penjualan
Seorang pengusaha pemula harus memperhatikan
siklus penjualan produknya, apakah tahan lama atau tidak. Enterpreneur juga
harus memperhatikan lamanya suatu produk di pasaran dengan terus berinovasi
mengeluarkan produk-produk baru. Sebagai contoh, Nokia terus mengeluarkan
produk baru setiap tujuh bulan, sehingga para pesaing tidak dapat mengejar
inovasi yang dilakukan Nokia. "Sayangnya, masalah Nokia cuma operating
system yang tetap bertahan dengan Symbian yang tidak terbuka seperti Android,"
katanya.
18. Pengelola berbeda dalam usaha
Contoh jika dalam usaha bersama antar
pengelola membuat fungsi dan hak dalam menjalankan roda usaha ,sering terjadi
berbeda pandangan dalam mengambil keputusan.
19. Stok
Dalam usaha perdagangan eceran atau grosir
jika membeli stok yang lokasinya jauh dari tempat usaha sering terjadi
keterlambatan dan membuat stok kurang lengkap dan dapat menghambat pemasukan.
20. Biaya
Awal
Biaya awal yang tinggi adalah biaya untuk operasional dan perputaran
awal .bisa diartikan bahwa belum ada strategi keuangan dalam pengertian
improvisasi anggaran dan belanja.
V . SOLUSI
1 .
Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar
seperti dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2.
Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak
hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan
begitu produk kita akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat .
3.
Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas
sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat
diversikiasi produk , menemukan produk baru dan sebagainya.
4.
Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu
bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang
strategis dalam usaha.
5.
Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada
calon pelamar di perusahaan anda , dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga
yang benar – benar ahli dibidangnya .
DAFTAR PUSTAKA
-
harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/
-
achmadfarismuharam.blogspot.com/2012/11/pengembangan-usaha.html
-
www. Entrepreneur.com
-
Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
Dalam Menghadapi Pasar Regional dan Global, Jakarta.
-
Id/Wikipedia.com
-
Nasution, Darma Putra. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru.
Penerbit : Yayasan Humoniora & Asian Community Trust (ACT), Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar